03283 2200373 4500001002100000005001500021035002000036100002300056245014100079250001500220264003700235300003600272336002100308337003000329338002300359500001100382504002500393520217700418650002002595650001802615650002202633700003702655700002502692700003602717850001202753006001802765007000302783008004102786020002202827082001602849084001602865990001402881990001402895INLIS00000000003093420191128095043 a0010-11190007630 aSusantiePengarang1 aMencetak anak juara :bbelajar dari pengalaman 50 anak juara /cSusanti, Febriana Werdiningsih, Sujiyanti ; editor, Rose Kusumaningratri aCetakan II aYogyakarta : :bKatahati,,c2017 a226 halaman :bIlus ;c14x20 cm 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aIndeks aTermasuk bibliografi aSemua orang yang terlahir di dunia ini mempunyai peluang yang sama menjadi orang yang cerdas dan berbakat karena semua manusia mempunyai otak. Anak-anak sebenarnya lebih gampang dideteksi bakatnya, walaupun tidak benar 100 %. Jika mendengar lagu dia langsung menari, mungkin dia memiliki kecerdasan musikal. Banyak para orang tua tidak mengetahui apa sebenarnya bakat dan kekuatan yang dimiliki buah hatinya. Kunci utama anak berprestasi tinggi, sukses, dan bahagia adalah dengan mendayagunakan kekuatan, bukan dengan mengkoreksi atau mengatasi kekurangan dan kelemahan. Mulailah mengenali potensi dan bakat terpendam buah hati anda. Berhentilah memberikan pelabelan yang negatif. Karena hal itu justru akan membuat anak anda semakin terbelakang dan frustasi. Anak-anak sekarang hidup di zaman modern, tetapi tidak jarang masih bigung bagaimana menghadapinya. Mereka hanya berfikir bagaimana kehidupan yang akan datang. Lalu ketika terjadi masalah, mereka berfikir masih ada orang tua yang akan membantu menghadapi masalah. Mereka tidak berfikir bagaimana caranya lepas dari masalah tanpa orang tua. Hal yang haus diajarkan adalah mengajarkan mereka berfikir dengan kata â??bagaimana jikaâ?. Bagaimana jika kamu tidak punya uang ? dan seterusnya. Beri penghargaan-penghargaan kecil, agar dia terus bersemangat dalam mencapai tujuannya. Namun tetap beri hukuman bial dia menunda pekerjaannya dan melenceng dari tujuan yang sudah dibuat. Untuk melatih sikap optimis, tawarkan berbagi pengalaman yang kita miliki kepada anak. Misalnya, berikan kesempatan kepada anak untuk membantu mengerjakan tugas rumah atau membantu mencuci piring. Biarkan mereka melakukan hal yang mereka bisa lakukan. Bisa menerima kegagalan dan kesusksesan. Doronglak anak belajar dari kesalahan yang membuatnya gagal karena penyebab kegagalan itu adalah usaha yang belum maksimal. Gigih dalam melakukan hal apapun sampai berhasil. Meskipun merasa sulit, keinginan untuk dapat melakukannya sangat kuat. Berkeyakinan dan percaya diri untuk mencoba lagi hal yang pernah gagal. Jangan membesar-besarkan masalah. Rasa percaya diri pada anak tidak akan tumbuh begitu saja tanpa bantuan orang tua. aAnak luar biasa aAnak berbakat aPerkembangan anak0 aFebriana WerdiningsihePengarang0 aSujiyantiePengarang0 aRose KusumaningratriePengarang aJKPNPNAa ||| |ta191128 e 0 ind  a978-979-25-4649-1 a155.4 Sus m a155.4 Sus m aB00818657 aB00818658